Oleh: ekoyw | Desember 24, 2013

Berburu Rumah….

Akhirnya…. setelah lebih dari 20 tahun menyandang predikat anak kost, bulan ini aku resmi punya hutang 15 tahun demi sebuah rumah yang baru bisa ditempati setahun lagi hehehehe…

Cerita bermula awal September 2013. Saat datangnya kesempatan untuk kembali bermukim ke tanah Jawa. Meski tidak di kampung halaman tetapi malah ikut menyesaki belantara hutan beton ibukota, akhirnya.. Bismillah… aku ambil kesempatan untuk kembali dan lebih dekat dengan orang tua. Meski sampai Oktober belum ada kepastian apakah mutasiku berhasil atau tidak tetapi persiapan pun dilakukan, setidaknya untuk mencari sebuah rumah tinggal nan nyaman buat sekeluarga.

Mbah Google pun dihubungi dengan segala jampi – jampi dan uba rampe-nya. Dengan rumus matematika f(x) = dx dengan d = duit hehehe… googling pun dilakukan. Browsing pun dilakukan. Kesimpulannya adalah :

  • Serpong : Wow….sama sekali gak berminat. Mahalnya minta ampuuuuuunnn. Rumah 1 M di sana kayanya bukan rumah mewah lagi. Juga terbius hipotesa harga perumahan di sini sudah overprice atau overvalue. Nggak tahu lah apa istilahnya 😀
  • Tangerang : Bersama Serpong masuk target sebetulnya, karena banyak keluarga besar bermukim di sini. Tetapi harganya juga sudah mirip – mirip Serpong. Harga Rp 700 – 800 jt dapat tipe 42 – 45 an. Kalo bener punya uang segitu, 250 jt buat rumah dan 500 jt buat beli kebun sawit di Sumatera… halaaah…:D
  • Depok : Terus terang masih buta daerah ini, yang kutahu hanya mulai macet dan harganya ga jauh beda dengan Tangerang. Juga jalan – jalannya yang sempit.
  • Bogor : Harga lebih turun dari Tangerang/Depok. Tapi ga turun – turun amat.
  • Bekasi : Entahlah, tidak seberapa nyari daerah sini. Kesanku Bekasi itu panas dan beberapa daerah rawan banjir. Hampir 10 tahun lalu pernah tinggal di Cikarang jadi lumayan tahu suasananya.
  • Cibubur : Ini kayanya bakal jadi “the next” Serpong dengan harga juga mendekati Serpong hehehe….
  • Cileungsi : Akhirnya pilih yang disini. Jauh sini, di pojok dunia hehehe. Sekitar 50 km dari Jakarta Pusat atau setara jarak Lamongan – Surabaya. Padahal Lamongan – Surabaya terasa ga jauh – jauh amat hehehe. Tetapi, Bismillah… dengan f(x) = dx pilihan pun jatuh ke sini. Tepatnya di Citra Indah, meski di ujung dunia dan kayanya harus berangkat jam 05.00 tetapi dijalani aja, toh ada bis perumahannya juga.

Oke… pilihan pun telah dijatuhkan. Bertepatan dengan Hari Pahlawan yang juga bertepatan dengan Dies Natalis kampus tercinta yang ke-53 booking fee sebesar 1 jt pun dibayarkan dengan syarat 2 minggu setelahnya berkas KPR diserahkan. Dan DP dilunasi maksimal 1 bulan sejak booking fee. Meski sampai saat itu, belum pernah ke perumahannya. Nah lho… hihihihi. Sebagian berkas – berkas KPR dikirim ke email untuk diprint dan tinggal diisi. Utamanya adalah form permohonan KPR dari 3 bank : BCA, BRI, BNI dan BTN.  Berkas lain yang perlu disiapkan adalah kurang lebih : Copy KTP Suami/Istri, KK, Surat Nikah, Keterangan kerja, Slip gaji 3 bulan terakhir, rekening koran

Tips : Mintalah berkas yang lengkap jika dikirim via email. Ternyata ke depan hampir semua bank di atas minta berkas ini – itu untuk kelengkapannya.

Dua minggu kemudian, 23 November 2013, berkas pun diserahkan ke developer dan sekaligus baru pertama kalinya kesana. Terasa jauh juga. Sekitar 1 jam dari Lanud Halim tempat sementara aku nebeng sama kakak sepupu yang juga seorang arsitek di Dephan dan ikut antar aku ke sana. Semua berkas sudah aku copy jadi 5 berkas. Tetapi disana hanya ketemu dengan pihak dari BCA saja. Setelah periksa berkasku sebentar, Mas dari BCA tersebut kasih surat pernyataan yang isinya adalah aku tidak punya tanggungan hutang dan KPR/KPA di mana pun. Sementara berkas – berkas yang lain disimpan oleh admin developer.

Setelah itu, gantian HP yang sibuk dihubungi bank ini dan bank itu. Berikut resume-nya :

BCA, bank ini bekerjasama dengan developer dengan paket menarik 9 % fixed selama 5 tahun karena aku tidak punya rekening BCA, tepatnya rekening BCA ku sudah mati :D. Juga bebas biaya admin dan KPR. Sang Marketing, bukan mas yang di Citra Indah kemarin, menghubungi pertama tanggal 2 Desember 2013. Pertama bilang pengin konfirmasi ke HRD karena susah dihubungi. Di sini tantangan pertama mulai. Surat keterangan kerjaku aku buat di Sumatera sementara aku sudah dipindah ke Jakarta. Tapi… yaa insyaAllah teman – teman di Sumatera masih ingat aku lah 🙂 Akhirnya dengan pede aku kasih nomor HP bapak manager HRD yang tanda tangan di surat keterangan kerja. Selesaikah, ternyata tidak. BCA ternyata meragukan tabunganku di Bank Syariah Mandiri (BSM). Pihak BCA tanya apa ada kenalan orang BSM yang bisa di-cross check soal tabunganku. Di Sumatera kebetulan tetanggaku adalah orang BSM yang punya posisi lumayan di BSM Cabang. Tapi jelas, bapak ini tidak bisa memberi konfirmasi apa – apa selain membenarkan kalo memang aku punya rekening di BSM.  Alasannya jelas, data – data nasabah adalah rahasia bank dan tentu pihak bank tidak bisa memberikan ke pihak lain apalagi hanya lewat telepon. Aku sempat tawarkan apa perlu screenshot tampilan di internet banking BSM dan copy buku tabungan BSM, tetapi dijawab tidak bisa. Akhirnya, solusinya adalah pihak marketing bank memintaku untuk bersama – sama dengan dia nge-print rekening koran di BSM. Saat ketemu dan ngobrol, alasan BCA ternyata akhir – akhir ini banyak rekening bank fiktif saat ajukan KPR. Nilai transaksi dan saldonya ternyata fiktif. Alhamdulillah selesai.

BNI, selain BCA, developer juga kerja sama dengan BNI. BNI relatif lancar. Satu form persyaratan yang perlu diserahkan adalah surat tanda tidak punya hutang KPR/KPA di tempat lain yang dikirim via email. Di sini masalah mulai muncul karena harus tanda tangan suami istri. Sementara mantan pacarku itu sedang di Jawa Timur. Tetapi Alhamdulillah, sama BNI diberi jalan untuk ditandatangai saja dua – duanya oleh suami dan nanti jika KPR di-setujui tinggal tanda tangan lagi berdua dengan istri. Syarat yang lain, BNI minta foto buku tabungan BSM dan halaman terakhir saldonya. Mungkin bagian ini yang sedikit membedakan dengan BCA. Bank ini menghubungi pertama kali tanggal 29 November 2013 atau 6 hari sejak penyerahan berkas KPR.

Mandiri, pertama menghubungi tanggal 28 November 2013. Dari bank ini, tempat domisili sempat jadi masalah. Pertama dia minta alamat keluarga di Jakarta. Oke… selesai. Kedua alamat di Sumatera, dan ini masalah berlanjut karena analisnya bilang butuh surat keterangan domisili RT/RW di Sumatera. Setelah diterangkan kalo sudah tinggal di Jakarta, bank ganti minta surat domisili di Jakarta. Dan yang ini tidak bisa (baca : malas) untuk aku penuhi hehehe. Dari bank ini aku juga baru nyadar ternyata tidak ada nama perusahaan atau pun kata – kata keterangan asli di slip gaji kantor yang bersistem paperless dari intranet kantor. Untungnya bank cukup minta screenshot saja dari tampilan intranet payroll kantor.

BRI, syarat yang diminta juga tidak banyak. Mereka hanya minta dikirimkan surat keterangan kerja kembali dan SK pengangkatan sebagai karyawan. Saat – saat terakhir, BRI mengirimkan form pernyataan tidak punya pinjaman KPR/KPA di tempat lain.

Dan hasilnya adalah….. BCA menghubungi tanggal 4 Desember atau hanya 2 hari setelah print bareng rekening koran di BSM dan memberitahukan KPR disetujui sesuai plafon, bebas KPR, bebas biaya administrasi, bebas biaya notaris, bebas asuransi kebakaran dan hanya membayar asuransi jiwa 4,5 jt. BNI menghubungi sekitar 2 hari kemudian juga memberitahukan KPR disetujui sesuai plafon, bunga 0,5 % lebih rendah dari BCA dan hanya berlaku 1 tahun. Sementara BRI dan Mandiri masih sibuk dengan syarat – syarat form KPR yang menurutku terlalu ribet.

Akhirnya BCA yang aku pilih. Dan tanggal 17 Desember 2013 kemarin resmi punya hutang selama 15 tahun hiks… Atau resmi berinvestasi 15 tahun untuk rumah :D. Tanggal 17 Desember itu juga pertama kali naik bis Citra Indah. Berangkat jam 08:30 dari Ratu Plaza hanya butuh sekitar 1 jam untuk sampai Citra Indah. Dan pulang jam 11:30 sampai Semanggi sekitar jam 12:50. Sepertinya waktu sekitar 1,5 jam ini waktu rata – rata perjalanannya. Waktu sebagai ukuran jauh? Mungkin ya, tapi juga tidak selamanya tepat  untuk ukuran Jakarta. Aku pernah dari Halim pukul 17:30 ke kost Adik di Cipulir butuh waktu 2 Jam lebih padahal saat itu hari Sabtu dan sore hari. Itulah Jakarta…

Ke depan… pengin alihkan KPR ini ke KPR syariah. Mungkin jika sudah selesai 5 tahun atau saat suku bunga tidak gila – gilaan seperti saat ini.

Amiiiinnnnnn


Tanggapan

  1. Tahun 2011 aku dapat bunga KPR 6,75%, tahun berikutnya 8,25%, tahun ketiga 9,25%.

  2. Sekedar info bro, kalau masa angsuran KPR dengan bunga flat sdh dilalui, selanjutnya bisa pelunasan KPR seluruhnya / sebagian tanpa ada penalti. Siapa tau ada bonus dari tempat kerja, rumah langsung lunas. http://www.citraindahresidence.com

  3. lagi browsing info perumahan citra indah, eh di google blog mas 2 teratas deh. penting dapat informasi jujur dari penghuninya, keren. suwun yo mas, kayaknya cocok jadi lurah citra indah.hahaha…


Tinggalkan Balasan ke Citra Indah Batalkan balasan

Kategori